- LATAR BELAKANG
Sebelum tahun 1986, sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur SPG Negeri Nganjuk yang waktu itu dipimpin oleh Bapak Karyadi BA, akan dikembangkan menjadi sekolah yang lebih besar sebagai Sekolah Pendidikan Guru (SPG) percontohan. Rencananya akan dibangun gedung baru lengkap dengan fasilitas aula, asrama baik untuk siswa maupun Guru/karyawan.
Rencana pembangunan dilaksanakan melalui dua tahap. Tahap pertama akan dibangun gedung ruang kelas baru dan tahap kedua akan dibangun asrama dan aula. Pada saat pembangunan tahap pertama selesai, turun kebijakan pemerintah pusat, bahwa SPG diseluruh Indonesia akan dibekukan operasionalnya. Sehingga pembangunan tahap kedua yaitu pembangunan asrama dan aula tidak jadi dilanjutkan. Selanjutnya gedung yang sudah terlanjur dibangun, oleh pemerintah akan digunakan untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) program D2 (Diploma 2). Namun rencana itupun tidak jadi dilaksanakan, dan terbitlah KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 0342/U/1989 TANGGAL 5 JUNI 1989. PERIHAL: ALIH FUNGSI SEKOLAH PENDIDIKAN GURU DAN SEKOLAH GURU OLAHRAGA MENJADI SLTA LAIN.
Berdasarkan surat keputusan itu SPG Negeri Nganjuk dialih fungsikan menjadi lembaga pendidikan setingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) dengan nama SMA Negeri 3 Nganjuk. Oleh karena itu sampai dengan sekarang ini belum pernah ada prasasti peresmian Gedung SMA Negeri 3 Nganjuk, karena sesuai rencana seharusnya gedung ini belum selesai, yaitu pembangunan aula dan asramanya.
Pada awal tahun pelajaran 1989/1990 SPG Negeri Nganjuk, yang waktu itu dipimpin oleh Bapak Asmuri BA, tidak lagi menerima pendaftaran calon siswa baru. Tetapi tetap menerima pendaftaran calon siswa baru untuk jenjang pendidikan setingkat SLTA yaitu SMA Negeri 3 Nganjuk. Sehingga pada tahun pelajaran 1989/1990 kelas I (satu) merupakan siswa SMA Negeri 3 Nganjuk sedangkan kelas II (dua) dan III (tiga) masih siswa SPG Negeri Nganjuk.
Setelah pada malam sebelumnya Sekolah mengadakan syukuran dengan mengadakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan ki Dalang Panut Darmoko, esoknya pada hari Kamis, tanggal 3 Agustus tahun 1989 seluruh Guru/TU, siswa dan perangkat sekolah seluruhnya diboyong untuk menempati gedung baru di Jalan Seruni Kotak Pos 19 Begadung Nganjuk yang kini menjadi jalan Bengawan Solo No. 109 Begadung, Nganjuk. Selanjutnya setiap tanggal 3 Agustus diperingati sebagai hari jadi SMA Negeri 3 Nganjuk.
Sedangkan gedung SPG Negeri Nganjuk yang sudah tidak ditempati, oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk, diserahkan penggunaannya untuk SMP Negeri 5 Nganjuk sampai dengan sekarang.
- SARANA PRASARANA
Pada Tahun Pelajaran 1989/1990 rombongan belajar kelas I yang merupakan angkatan pertama siswa SMA Negeri 3 Nganjuk, berjumlah 4 kelas, sedangkan kelas II dan kelas III masih merupakan siswa SPG Negeri Nganjuk, yang jumlah rombongan belajarnya masing-masing hanya 1 kelas. Sarana lain yang telah dibangun pada saat itu antara lain: Ruang Obdem (Observasi dan Demonstrasi) yang rencananya digunakan untuk penilaian praktek mengajar siswa SPG, ruang TU, ruang Guru dll.
Seiring dengan berjalannya waktu SMA Negeri 3 Nganjuk sedikit demi sedikit selalu berusaha untuk berbenah dalam meningkatkan kualitas di segala bidang. Sampai dengan saat ini, di hari ulang tahunnya yang ke 31 kondisi nyata SMA Negeri 3 Nganjuk antara lain sebagai berikut:
- Memiliki 30 rombongan belajar dengan luas lahan: 27,6 m2 untuk setiap peserta didik atau minimum 25.000 m2. Lahan relatif aman dan terhindar dari bahaya, kemiringan lahan kurang dari 15°, tidak berada dalam garis sempadan sungai dan jalur KA. Lahan terhindar dari gangguan pencemaran air, udara dan kebisingan suara. Tetapi perkembangan selanjutnya di depan halaman sekolah dilalui jalur ring road jurusan Nganjuk Surabaya atau menuju ke Wilayah Jawa Tengah.
- Bangunan Gedung yang telah berdiri di lingkungan SMA Negeri 3 Nganjuk sebesar 4,2 m2 per peserta didik, memiliki struktur yang stabil dan kukuh. Selain itu dilengkapi sistem proteksi untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir, serta memiliki fasilitas ventilasi, pencahayaan, sanitasi, air bersih, instalasi listrik, sarana ibadah yang memadai.
- Disamping pihak pemerintah terus membangun sarana yang diperlukan, pihak sekolah yang didukung oleh orang tua wali/siswa melalui komite sekolah, juga membangun sarana secara berkala dan disesuaikan dengan kemampuan. Disamping itu juga selalu melaksanakan pemeliharaan bangunan gedung mulai yang ringan sampai dengan yang berat antara lain: Pengecatan, perbaikan jendela/pintu, penutup lantai (keramik), penutup atap, pembuatan tempat parkir, taman dll.
Kelengkapan Sarana dan Prasarana lain yang juga sangat penting juga telah dibangun sesuai kebutuhan yaitu antara lain: Perpustakaan, Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa), Ruang Pimpinan, Guru, TU, Tempat Ibadah, BP/BK, UKS, OSIS, Jamban, Gudang, Sirkulasi, Lapangan OR, dll.
- PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SMA Negeri 3 Nganjuk tidak hanya membangun sarana secara fisik saja, tetapi juga dalam hal sumber daya manusianya agar mampu melaksanakan tugas sesuai bidangnya masing-masing yaitu antara lain:
- Kompetensi Paedagogik yang dimiliki oleh SMA Negeri 3 Nganjuk sudah sangat memadai yaitu 67 guru dari jumlah keseluruhan tenaga pendidik 67 orang (100%), merupakan lulusan dari Universitas/Institut yang berbasis Kependidikan, dan sesuai dengan latar belakang kependidikan yang diampu. Sehingga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah tentu menguasai baik dalam hal paedagogik maupun kompetensi mata pelajaran yang diajarkan.
- Dalam hal Kompetensi Kepribadian SMA Negeri 3 Nganjuk selalu berusaha untuk bertindak sesuai norma, jujur dan beraklak mulia berwibawa, memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi serta menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Dan selama ini SMA Negeri 3 Nganjuk tidak pernah ada masalah tentang hal tersebut.
- Begitu juga dengan Kompetensi Sosial SMA Negeri 3 Nganjuk dalam mengelola lembaga tidak diskriminatif, mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitar, mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi lain diluar lembaga kependidikan.
- Kompetensi Profesional yang dimiliki, menguasai materi dan keilmuannya, menguasai SK/KD mapel, mengembangkan materi pelajaran yang diampu, mengembangkan diri secara profesional, memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri. Hal tersebut sesuai dengan Kondisi paedagogik yang telah termaktub pada ketentuan Dinas Pendidikan.
- 50 dari 67 orang ( 75 % ) tenaga pendidik di SMA Negeri 3 Nganjuk telah memiliki sertifikat pendidik, melalui seleksi sertifikasi guru sejak tahun 2007.
- Sampai saat ini, SMA Negeri 3 Nganjuk telah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak 14 kali yaitu:
NO | NAMA KEPALA SEKOLAH | PERIODE KEPEMIMPINAN | KETERANGAN |
1 | Asmuri, BA | 1987-1989 | Almarhum |
2 | Drs. F.C. Pamudji | 1989-1995 | Almarhum |
3 | Drs. Mukailani | 1995-1998 | Almarhum |
4 | Drs. Sutarlan | 1998-2000 | Pensiun |
5 | Sukotjo, H.S., BA | 2000-2002 | Almarhum |
6 | Drs. Budiono, M.Ed. | 2002-2004 | Pensiun |
7 | Hj. Siti Amariah, S.Pd. | 2004-2006 | Pensiun |
8 | Drs. Achmad Turmudi | 2006-2009 | Pensiun |
9 | Drs. Mulyono, M.M. | 2009 s.d 2012 | Pensiun |
10 | Drs. Sarjono, M.M. | 2012 s.d. 2013 | Pengawas SMA Cabdin Nganjuk |
11 | Drs. Sujito, M.M. | 2013-2015 | Mutasi Ke Dinas Dikpora |
12 | Adi Prayitno, S.Pd., M.M. | 2015-2017 | Menjadi kepala Cabdin Prop Wil Kab Bojonegoro |
13 | Drs. Lanang Suprihadi, M.Pd. | 2017 sd. 2020 | Mutasi menjadi Kepala SMKN Bondowoso |
14. | Drs. Samsi | 2020 s.d. skrg |