Terkenal dengan nama Ibnu Khaldun, ia adalah seorang Sejarawan muslim dari Tunisia, ia sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu Historiografi, Sosiologi, dan Ekonomi. Lahir pada tanggal 27 Mei 1332, Ibnu Khaldun sudah menjadi penghafal kitab suci Al-Quran sejak ia masih anak-anak. Sebagai ahli politik Islam, ia juga dikenal sebagai bapak ekonomi Islam, karena pemikirannya tentang ekonomi telah dikemukakan jauh sebelum Adam Smith dan David Richardo mengemukakan teori ekonomi mereka.
Ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulilsannya banyak tersebar dimana-mana. Tulisan- tulisan dan pemikirannya terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, Banyak karya-karya hasil pemikiran beliau yang hingga saat ini masih relevan untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Pada bidang Kenegaraan misalnya, Khaldun menuturkan jika suatu negara bisa bertahan maksimal selama 120 tahun. Ia membagi masa berdirinya sebuah negara dalam tiga periode.
Periode pertama adalah periode emas karena di[impin oleh pemimpin yang adil. Periode kedua adalah awal dari akhir, karena dipimpim oleh pemimpin yang yang tidak merasakan kesusahan dalam mendirikan suatu negara. Sampailah pada periode ketiga, dimana pemimpin terlena dengan harta dan jabatan mereka, maka tak bisa dipungkiiri lagii, negara akan segera runtuh karena ulah dari pemimpinnya sendiri.
Karya sang Mahaguru
Yang paling fenomenal
Karya-karya nya yang bernilai sangat tinggi diantaranya adalah :
1. at-Ta’rif bi Ibn Khaldun, kitab autobiografi dirinya.
2. al-Muqaddimah, kitab yang bercorak sosiologis-historis dan filosofis,
3. Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin, kitab tentang Teologi. Diantara ketiga kitab yang terkenalnya, yang paling terkenal adalah al-Muqaddimah. Kitab ini menganalisis tentang sesuatu yang disebut ‘gejala-gejala sosial’ dengan metode yang masuk akal.
“Puncak dari ketinggian adab adalah saat engkau diam dan mendengarkan seseorang yang berbicara kepadamu tentang sesuatu yang engkau ketahui dengan baik sementara dia tidak menguasainya.” (Ibnu Khaldun)
Informasi yang bermanfaat, terimakasih Aldo