Nationalgeographic.co.id – Terletak tinggi di atas Lembah Suci Peru, Machu Picchu adalah benteng yang berasal dari abad ke-15. Dibangun oleh suku Inca sekitar tahun 1450, kota tersembunyi ini merupakan kawasan megah bagi Kaisar Inca Pachacuti.
Machu Picchu berisi alun-alun, kuil, rumah, dan teras, yang seluruhnya dibangun dengan tangan di dinding batu kering. Restorasi ekstensif di abad ke-20 mengungkapkan seperti apa kehidupan suku Inca di Machu Picchu di masa lalu.
Ada beberapa perdebatan tentang tujuan Machu Picchu. Namun sejarawan percaya penguasa Inca Pachacuti Inca Yupanqui membangun Machu Picchu sebagai tanah kerajaan khusus. “Wilayah itu khusus untuk raja dan bangsawan Inca,” tulis Rossie Lesso di laman The Collector.
Namun, banyak yang berpendapat bahwa raja terkemuka tidak benar-benar tinggal di sini. Alih-alih jadi tempat tinggal, mereka menganggapnya sebagai tempat terpencil untuk retret dan perlindungan.
Seluruh situs Machu Picchu membentang sejauh 8 km dan berisi 150 bangunan berbeda. Ini termasuk pemandian, rumah, kuil, tempat suci, alun-alun, air mancur dan mausoleum. Beberapa bangunan terpenting antara lain Kuil Matahari, Kuil Tiga Jendela, dan Inti Watana—atau kalender batu berukir.
Pegunungan dianggap suci bagi suku Inca. Maka, memiliki tempat tinggal di puncak gunung yang sangat tinggi punya makna spiritual yang istimewa. Karena lokasinya, masyarakat menganggap kota kerajaan ini sebagai pusat alam semesta.